proses emosi, tahapan emosi, emosi anak
Emosi yang dialami individu terjadi melalui beberapa tahap. Lewis dan Rosenblum (dalam Ali & Yeni, 2004) mengutarakan proses terjadinya emosi melalui lima tahap, yaitu:
1.Elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi at au peristiwa. Misalnya, peristiwa didekati seekor harimau.
2.Receptors, yaitu aktivitas di pusat sistem saraf. Setelah indra menerima rangsangan dari luar, dalam hal ini mata melihat mendekatnya seekor harimau, maka mata berfungsi sebagai indra penerima stimulus atau reseptor awal. Setelah mata menerima stimulus, informasi tersebut diteruskan ke otak sebagai pus at sistem saraf.
3.State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologis. Dalam contoh kasus ini, setelah rangsangan mencapai otak maka otak menerjemahkan dan mengolah stimulus ini serta menyebarkan kembali stimulus yang telah diterjernahkan ke berbagai bagian tubuh lain yang terkait sehingga terjadi perubahan fisiologis, seperti jantung berdetak keras, tekanan darah naik, badan tegang, atau terjadi perubahan pada hormon lainnya.
4.Expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara, atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis. Sebagai contohnya otot wajah mengencang, tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak, atau bahkan lari kencang menjauh.
5.Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. Dengan pengalaman individu dalam menerjemahkan dan merasakan perasaan sebagai rasa takut, stres, terkejut, dan ngeri.
Lebih lanjut Syamsuddin (dalam Ali & Yeni, 2004), mengutarakan mekanisme emosi dalam rumusan yang lebih ringkas. Kelima komponen tadi digambarkan ke dalam tiga variabel. Adapun ketiga variabel ini sebagai berikut:
1.Variabel stimulus
Rangsangan yang menimbulkan emosi disebut sebagai variabel stimulus. Terdapat peristiwa sebagai rangsangan bermakna untuk individu yang diterima melalui pancaindranya. Dalam hal ini prosesnya sarna dengan proses elicitors dalam contoh di atas.
2.Variabel organismik
Perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi disebut sebagai variabel organik. Setelah individu menerima rangsangan, proses selanjutnya adalah meneruskan rangsangan yang telah diolah ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya proses reseptors dan state.
3.Variabel respons
Pola sambutan ekspresif atas terjadinya pengalaman emosi disebut sebagai variabel respons. Individu merespons stimulus yang ia terima dengan cara mengekspresikannya melalui perilaku ataupun bahasa tubuhnya. Variabel respons ini memiliki kesamaan dengan proses expression.
COMMENTS